Friday, November 23, 2012


http://motivatorgaii.blogspot.hk/

Kata-kata renungan untuk kita semua, silakan klik dan renungkan dan share kepada teman-temanmu, supaya mereka juga diberkati...

Friday, September 9, 2011

KEPASTIAN KESELAMATAN MASUK SORGA

J. Hampton Keathley, III


Pendahuluan

Orang-orang Kristen yang baru percaya maupun yang telah lama percaya memerlukan kepastian mengenai hidup baru yang mereka telah terima di dalam Kristus. Akibat munculnya berbagai angin pengajaran, orang-orang Kristen sering dilanda keraguan dan kekuatiran mengenai keputusan yang mereka telah ambil untuk percaya kepada Kristus. Mereka sering mempertanyakan apa sebenarnya makna keputusan untuk percaya kepada Kristus di dalam kehidupan mereka. Apakah pengaruh dan akibat-akibatnya? Dapatkah keselamatan itu hilang atau menjadi batal? Apabila saya berbuat sesuatu dosa, apakah itu berarti bahwa saya belum selamat?

Tujuan pelajaran ini adalah:

1. Untuk memberikan kepastian mengenai akibat dari mempercayai Yesus Kristus.

2. Membahas janji-janji dalam Kitab Suci yang dapat memberikan kepastian mengenai apa yang orang percaya telah peroleh atau terima di dalam Kristus.

3. Memampukan orang percaya dalam mengatasi kebimbangan yang terkadang muncul mengenai jalan kelepasan dan kemenangan yang Allah telah sediakan bagi setiap orang percaya.

Aspek-Aspek Yang Membutuhkan Kepastian

Oleh karena kepastian terkait erat dengan kesadaran akan apa yang telah dimiliki orang percaya di dalam Kristus dan keberadaan mereka di dalam Kristus, maka bagian ini akan membahas mengenai aspek-aspek keselamatan yang telah Allah berikan kepada orang percaya. Untuk itu pelajaran-pelajaran ini akan menyoroti aspek-aspek berikut ini:

•Kepastian mengenai Keselamatan

•Kepastian mengenai Jaminan Kekal

•Kepastian mengenai Pemeliharaan Allah Setiap Hari

•Kepastian mengenai Jalan Kelepasan dari Dosa

•Kepastian mengenai Pimpinan Allah

•Kepastian mengenai Mahkota Kekal


Kepastian Versus Jaminan


Jaminan

Ketika kita percaya kepada Yesus Kristus, terlepas dari apakah kita memahaminya atau tidak, jaminan kekal bagi mereka yang berada di dalam Kristus sudah merupakan suatu realita rohani yang pasti. Kepercayaan seseorang terhadap jaminan di dalam Kristus ini tak akan dapat mengubah atau membatalkannya. Apabila kita telah sungguh-sungguh percaya kepada Kristus dan telah mengakui serta menerima karyaNya untuk keselamatan kita, apapun dan bagaimanapun perasaan dan pikiran kita, jaminan itu sudah merupakan realita yang pasti.


Kepastian

Kepastian adalah realisasi dari jaminan tersebut. Ini merupakan wujud dari apa yang kita telah terima dan miliki di dalam Kristus, seperti kehidupan kekal, pengampunan dosa, pemeliharaan Allah bagi kita sebagai anak-anakNya. Kepastian ini terkait erat dengan pemahaman kita terhadap fakta-fakta dan pemberian keselamatan yang diterima melalui iman kepada Kristus. Ini merupakan doktrin yang amat sangat penting karena apabila dipahami secara benar akan mempengaruhi setiap aspek kehidupan orang percaya. Ini tidak hanya memberikan kepastian mengenai keselamatan melainkan juga memberikan kepastian mengenai pemeliharaan Allah bagi kehidupan orang percaya.

Roma 8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

Apabila seseorang belum memiliki kepastian keselamatan, itu berarti kita harus mulai dengan terlebih dahulu menyampaikan Injil untuk memastikan bahwa mereka telah benar-benar percaya kepada Kristus. Sesudah itu barulah kita beralih kepada aspek-aspek kehidupan lainnya yang membutuhkan kepastian.


Alasan Mengapa Orang Tidak Memiliki Kepastian

(1) Sering seseorang tidak memiliki kepastian karena ia tidak dapat mengingat atau menunjukkan kapan ia menerima Kristus. Akibatnya ia meragukan keselamatannya. Keselamatan memang memiliki waktu hal itu terjadi – saat peristiwa kelahiran baru terjadi. Untuk membantu orang yang dilanda keraguan ini, kita perlu menunjukkan kepadanya apakah ia sekarang benar-benar telah percaya kepada Kristus dan mengakui karyaNya yang telah dikerjakanNya baginya.

(2) Sering seseorang tidak memiliki kepastian karena meragukan prosedur yang ia jalani ketika menerima Kristus. Bila ia telah menerima Kristus secara pribadi, ia ingin tahu apakah prosedurnya telah benar yakni dengan mengadakan pengakuan atau kesaksian di hadapan orang lain tentang imannya atau dengan mengucapkan sesuatu doa.

(3) Sering seseorang tak memiliki kepastian karena ia masih diperhadapkan dengan dosa-dosa tertentu yang terus menghantui kehidupannya. Ia ingin tahu apakah seorang yang telah benar-benar percaya masih harus menghadapi permasalahan ini. Problema sebenarnya yang dihadapinya adalah kurangnya pemahaman tentang sifat dosa, peperangan rohani, jalan kelepasan yang telah disediakan Allah, dan pentingnya bertumbuh menjadi dewasa di dalam Kristus.

(4) Alasan utama dibalik ketidakpastian ini adalah kekeliruan pengertian doktrin dan ketidakpercayaan terhadap karya Kristus bagi kita. Hal ini juga terkait dengan kekurangpahamannya akan Firman dan ajaran Kitab Suci tentang manusia, dosa, ketidakmampuan manusia untuk memperoleh dan memelihara keselamatan, kekudusan Allah yang sempurna, dan kecukupan karya Kristus yang telah selesai dikerjakanNya di atas salib.

(5) Seseorang sering tak memiliki kepastian karena ia telah menerima pengajaran yang keliru bahwa seseorang melihat dan menyelidiki dirinya sendiri dan perbuatan-perbuatannya sebagai bukti utama mengenai keselamatan. Inilah permasalahan yang hangat dibicarakan pada masa kini. Robert Lightner menulis:

Mereka yang berpendapat bahwa seorang berdosa harus menjadikan Kristus sebagai Tuhan atas kehidupannya, atau paling tidak, berjanji mau melakukan hal ini untuk dapat diselamatkan, menjadikan kepastian keselamatan itu bergantung kepada penyerahan hidup. MacArthur menyatakan hal ini sebagai satu-satunya jalan bagi seorang percaya untuk mendapatkan kepastian keselamatan. ‘Kepastian yang sejati dengan sendirinya muncul dengan melihat kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam kehidupan seseorang, bukannya karena mendasarkannya kepada sesuatu pengalaman khusus.’1


Dasar-Dasar Kepastian


Firman Allah

Firman Allah adalah kesaksian Allah kepada orang percaya (1 Yohanes 5:11-13). Dalam teks Yunani menambahkan article di depan kata “kehidupan.” Ini menunjukkan bahwa keselamatan dalam Kristus bukan sekedar pemberian kehidupan belaka melainkan merupakan “kehidupan” itu sendiri yang dikaruniakan kepada seseorang yang beriman kepada Kristus. Pernyataan yang jelas dalam Kitab Suci adalah bahwa seseorang yang percaya kepada Kristus dan mengakui karyaNya di salib sebagai jalan kelepasan dosa menerima :


(1) Kehidupan kekal.

Yohanes 3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.

1 Yohanes 5:11-13 Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.


(2) Pengampunan dosa.

Kisah 10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya.

Kolose 2:13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita.


(3) Kelepasan dari hukuman.

Yohanes 5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

Roma 8:1 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.


(4) Pembenaran Allah.

Roma 5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita? Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya.

Roma 4:25 Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.


(5) Keselamatan.

Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.


(6) Kedudukan sebagai Anak Allah melalui Iman.

Yohanes 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.

Roma 8:14-17 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ya Abba, ya Bapa! Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

John Calvin memperingatkan akan bahayanya memandang kepada diri kita sendiri, yaitu kepada perbuatan-perbuatan kita bahkan kepada buah Roh untuk mendapatkan kepastian keselamatan kita. Memandang kepada diri sendiri hanya akan membawa keraguan dan akan mengalihkan fokus perhatian kita dari karya penyelamatan yang telah dikerjakan Kristus bagi kita. Karena itu Calvin tak setuju dengan ajakan untuk menyelidiki diri sendiri dan menganggapnya sebagai dogma yang berbahaya.2

Berbeda dengan kutipan komentar MacArthur di atas, kepastian keselamatan ini tidak diperoleh dengan berpegang kepada sesuatu pengalaman tertentu, melainkan dengan mendasarkannya kepada kesaksian Firman Allah itu sendiri. Earl Radmacher menulis:

Banyak pendeta sering mengemukakan bahwa dasar untuk mengetahui bahwa saya adalah seorang Kristen bukanlah pada apa yang saya kerjakan atau perbuat melainkan pada apa yang dikatakan oleh Firman Allah mengenai apa yang Kristus telah kerjakan dan terus kerjakan bagi orang percaya (Yohanes 1:12; 1 Yohanes 5:13). Saya tahu pasti bahwa saya telah menjadi milik Kristus karena saya telah percaya kepada Yesus Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat pribadi saya dan Penebus saya dari kebinasaan kekal. Bukanlah bukti-bukti dalam kehidupan saya yang menjadi dasar saya mengetahui hal ini, melainkan Firman Allah. Allah telah mengatakannya dan itu cukup bagi saya. Saya sungguh kuatir terhadap banyak orang masa kini, yang karena melihat minimnya pertumbuhan dan ketiadaan sifat-sifat Kristen dalam kehidupan sehingga berusaha mengubah Injil dengan menambahkan sesuatu kepada Injil itu.3


Karya Kristus

Memahami karya Kristus secara benar (kematianNya yang menggantikan kita dan menanggung dosa-dosa kita di salib) sangatlah penting dalam memperoleh kepastian. Tentu saja hal ini harus didasarkan pada pernyataan atau kesaksian Kitab Suci, namun tekanan harus diberikan kepada pemahaman tentang kecukupan karya Kristus yang telah selesai dan apa yang dicapai melalui kematian Kristus itu. Ada dua aspek penting yang terlihat jelas di sini:

Keselamatan itu diperoleh bukan melalui hasil pekerjaan atau usaha kita (bandingkan. Rom. 4:1-7 di atas).

Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Titus 3:5-7 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.

Keselamatan adalah pemberian Allah yang diperoleh hanya melalui pribadi dan karya Kristus.

1 Yohanes 5:5-12 Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah? Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.

Kisah 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.

Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Filipi 3:8-9 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.


Kesaksian Roh Kudus


(1) Roh Kudus disebut Roh Kebenaran.

Yohanes 14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

Yohanes 15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

Yohanes 16:8-13 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

1 Yohanes 4:6 Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan.


(2) Roh Kudus disebut urapan.

Ini menggambarkan pelayanan Roh Kudus dalam mengajar Firman Allah kepada orang-orang percaya.

1 Yohanes 2:20, 27 Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya.… Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.


(3) Roh Kudus menerangkan Firman ke dalam hati kita.

Kisah 16:14 Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.


(4) Roh Kudus memberikan pengertian tentang hal-hal rohani dari Kristus.

1 Korintus 2:12-16 Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab: Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia? Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.

Efesus 3:15-19 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.


(5) Roh Kudus bersaksi dalam hati kita melalui Firman bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Kesaksian mengenai kehidupan dalam Anak Allah yang diterima melalui percaya kepada Anak Allah itu sebagaimana dijanjikan dalam 1 Yohanes 5:11 merupakan berita yang disaksikan oleh Roh Kudus dalam Fiman.

Roma 8:15-16 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ya Abba, ya Bapa! Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

1 Yohanes 5:7-11 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.


Prinsip-prinsip Untuk Beroleh Kepastian


Prinsip 1: Kita harus mendasarkan kepastian kita kepada fakta-fakta yang dinyatakan dalam Kitab Suci, bukan kepada perasaan-perasaan kita.

Iman kita dan kepastian kita harus diletakkan di atas janji-janji yang pasti dalam Alkitab, bukan pada perasaan-perasaan kita. Urutan yang diajarkan dalam Alkitab adalah: FAKTA-FAKTA ——>IMAN ——>PERASAAN. Perasaan adalah penanggap jiwa atau hati. Perasaan ini merupakan akibat dari pemahaman kita terhadap Kitab Suci, namun tak dapat dijadikan patokan kepercayaan kita maupun status keselamatan kita. Ini mengantar kita kepada point berikutnya.


Prinsip 2: Kita harus mendasarkan kepastian kita kepada fakta-fakta yang dinyatakan dalam Kitab Suci, bukan kepada usaha-usaha atau perbuatan-perbuatan kita.

Perbuatan-perbuatan atau perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan kita karena kasih karunia Allah ini dapat mengkonfirmasikan tentang realita kehidupan kita dengan Allah. Namun kita harus berhati-hati agar tindak menjadikan landasan subjektif sebagai dasar kepastian, karena bila persekutuan orang percaya dengan Tuhan menjadi terganggu akibat sesuatu dosa yang diperbuatnya, ia bisa saja kelihatan atau bertingkah seperti orang yang tidak percaya, terlebih bila keadaan ini berlangsung agak lama.

1 Korintus 3:1-4 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya. Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? Karena jika yang seorang berkata: Aku dari golongan Paulus, dan yang lain berkata: Aku dari golongan Apolos, bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?

Apabila kita menjadikan perbuatan atau ketaatan sebagai bukti atau dasar keselamatan maka kita akan diperhadapkan pada dilemma ini: Apabila kita hidup dalam ketaatan sekarang (andaikata ini menjadi bukti atau dasar keselamatan), bisa saja keadaan ini berubah. Karena andaikata kita kemudian hidup dalam ketidaktaatan, maka ini akan membuktikan (berdasarkan dasar pemikiran tadi) bahwa kita sekarang tidak lagi sebagai orang Kristen yang sejati meskipun bisa saja kita akan kembali hidup dalam ketaatan. Ketaatan sekarang ini tak dapat dijadikan sebagai bukti kesejatian iman Kekristenan kita, karena bila itu yang dijadikan pegangan atau landasan maka kita tidak akan pernah memiliki kepastian mengenai keselamatan kita.

Perbuatan seseorang pasca-keselamatan tak bisa dijadikani dasar untuk kepastian keselamatan. Kitab Suci memperingatkan kita tentang bahayanya mendasarkan kepastian atau hubungan seseorang dengan Allah kepada perbuatan orang itu. Sebagai contoh, perhatikan Matius 7:13-23. Nabi-nabi palsu biasanya datang dengan berbulu domba. Pasti mereka akan kelihatan orang baik, bukan? Mereka akan tampak sebagai ‘orang-orang Kristen yang patut diteladani’ atau tiang-tiang jemaat. Buah di sini menunjukkan perilaku mereka bukan ajaran mereka —lihat Mat. 12:31-37.) Namun Kitab Suci menegaskan bahwa mereka tidak pernah percaya kepada Kristus; mereka tidak memiliki hubungan yang sejati dengan Dia (ay. 23). Sebaliknya ternyata mereka hanya mempercayai diri mereka sendiri (ay. 22). Perbuatan mereka tampak baik. Bahkan mereka pun menganggap diri mereka memiliki hubungan yang benar dengan Allah. Namun mereka pun telah tertipu. Mereka tidak memahami bahwa kepastian keselamatan itu tak dapat didasarkan kepada perbuatan.4

Perilaku Kristen tak boleh dijadikan dasar bagi kepastian keselamatan, melainkan kepastian keselamatan itu harus didasarkan kepada karya dan kecukupan Kristus Sang Juruselamat dan kehidupan baru yang telah diperolehnya di dalam Kristus itu harus menjadi dasar dari perilaku kehidupan Kristen sehari-hari.

Kolose 3:1-4 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Sebagaimana ditunjukkan Yohanes dalam 1 Yohanes 1:6-7, perilaku dan kehidupan seperti Kristus merupakan bukti persekutuan sejati dan juga membuktikan bahwa orang itu benar-benar berjalan dengan Tuhan dalam terang.

1 Yohanes 1:6-7 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

Namun perilaku kehidupan Kristen tak membuktikan adanya hubungan yang sejati dengan Tuhan karena ketika seorang percaya hidup dalam dosa untuk suatu jangka waktu tertentu, akan tampak perbuatan-perbuatan daging, sehingga orang percaya itu akan kelihatan seperti orang yang tidak percaya. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, Rasul Paulus membicarakan tentang keadaan ini ketika ia menyebut orang-orang Kristen karnal (dikuasai sifat kedagingan) sebagai “manusia duniawi” dalam 1 Korintus 3:3-4.

Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? Karena jika yang seorang berkata: Aku dari golongan Paulus, dan yang lain berkata: Aku dari golongan Apolos, bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?

Berjalan atau hidup seperti manusia duniawi sama dengan berjalan atau hidup seperti orang yang tidak mengenal Kristus. Rasul Paulus tidak mempersoalkan atau meragukan keselamatan mereka. Ia mengakui akan keselamatan mereka namun mereka ternyata hidup menurut daging dan bukan menurut Roh. Keadaan ini membuat mereka terlihat seperti orang-orang duniawi, yang belum mengalami kuasa penyelamatan Kristus meskipun seebnarnya mereka telah berada di dalam Kristus dan Roh Allah telah berdiam di dalam mereka.

1 Korintus 1:2-9, kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia. 1 Korintus 3:1 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.

1 Korintus 6:19-20 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Terkadang ayat seperti 2 Korintus 13:5 digunakan untuk mendukung perlunya menyelidiki perbuatan-perbuatan kita untuk membuktikan keselamatan kita. Hal ini sungguh disesalkan karena cara seperti ini hanya menjadikan ayat ini sekedar ayat pembukti tanpa memperhatikan konteks, arti sebenarnya dan tujuan penulisan ayat ini sebagaimana dikemukakan Paulus dalam 2 Korintus.

2 Korintus 13:5 Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.

MacArthur menjadi contoh tentang kasus ini. Ia menulis: “Keraguan terhadap keselamatan seseorang tidaklah salah sepanjang keraguan itu tidak dibiarkan terus menerus bercokol. Kitab Suci mengajak untuk menyelidiki diri kita. Keraguan harus dihadapi dan diselesaikan secara jujur dan secara alkitabiah.” Kemudian, setelah mengutip 2 Korintus 13:5, ia mengakhirinya dengan perkataan ini, “Nasihat ini banyak kali diabaikan —bahkan tak pernah digubris—dalam gereja masa kini.”5

Namun pertanyaannya adalah apakah hal ini merupakan penafsiran yang tepat dari ayat ini? Apakah Paulus menyuruh orang-orang percaya menyelidiki diri mereka untuk mendapatkan kepastian keselamatan? Konteksnya tidak demikian! Coba simak alasannya berikut ini:

(1) Sekali lagi, seperti halnya dalam 1 Korintus, Paulus tidak meragukan keselamatan mereka. Ia sama sekali yakin bahwa mereka telah diselamatkan dan hal ini nyata dalam ayat-ayat yang telah disebutkan di atas tadi.

(2) Kalaupun Paulus menyuruh mereka menyelidiki diri untuk mendapatkan kepastian, ia tidak menyuruh mereka agar menyelidiki perbuatan-perbuatan untuk mendapatkan kepastian keselamatan. Menurut Kitab Suci, apabila ada sesuatu yang perlu diselidiki, maka hal itu adalah mengenai objek dari iman mereka. Apakah mereka telah benar-benar percaya kepada Kristus dan bukan kepada sesuatu sistim perbuatan?

(3) Ia tidak menyuruh mereka menyelidiki diri mereka sendiri melainkan menurut konteksnya dalam ayat 3-7, Paulus mempunyai tujuan lain. Tampaknya sebagian orang mempermasalahkan keabsahan pelayanan Paulus akibat pengaruh guru-guru palsu. Bandingkan dengan 2 Korintus 11:1-12:21 yang berisi pembelaan Paulus terhadap berbagai tuduhan tak berdasar tentang pelayanannya. Dalam ayat 3, mereka menuntut bukti bahwa Kristus berbicara melalui Paulus. Dalam ayat 5 Paulus menunjukkan bahwa bukti yang mereka cari itu ada di dalam diri mereka sendiri karena ia telah menjadi bapa iman mereka.

1 Korintus 4:15 Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.

Cara terbaik untuk membuktikan pelayanan Paulus ialah dengan menyelidiki iman mereka sendiri karena kesejatian iman mereka juga membuktikan kesejatian pelayanan Paulus sebagai jurubicara Kristus. Apakah mereka mengenal Sang Juruselamat? Ya. Bagaimana cara mereka mengenal Juruselamat itu? Melalui pelayanan Paulus. Ia tidak menganggap iman mereka palsu. Karena itu, kesejatian iman mereka membuktikan bahwa Paulus dan pelayanannya juga lulus dari ujian ini. Inilah maksud dari perkataannya dalam 2 Korintus 13:6 yang mengatakan, “Tetapi aku harap, bahwa kamu tahu, bahwa bukan kami yang tidak tahan uji.”

Ingatlah bahwa dasar untuk mendapatkan kepastian keselamatan adalah kesaksian FirmanNya sebagaimana dinyatakan dalam 1 Yohanes 5:11-13:

Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.


The Bema  (Takhta Pengadilan Kristus)

Apakah kepastian keselamatan yang kita peroleh berdasarkan karya Kristus yang telah selesai Ia kerjakan untuk kita berarti kita bisa berbuat apa saja dan tidak perlu risau dengan perbuatan-perbuatan kita? Apakah kepastian keselamatan itu membolehkan kita berbuat apa saja yang kita inginkan dalam kehidupan kita? Tidak, sama sekali tidak, apabila kita memahami Firman Allah secara menyeluruh.

Setiap orang percaya atau setiap anak Allah adalah abdi (pelayan) yang baik terhadap waktu, talenta (termasuk karunia rohani), kebenaran Allah, dan harta yang telah Allah percayakan kepada kita. Seorang abdi atau pelayan adalah seorang yang dipercayakan untuk mengelola milik atau kepunyaan orang lain. Apakah artinya? Rasul Paulus mengajarkan bahwa “yang dituntut dari setiap pelayan adalah agar didapati setia.” Allah akan menuntut pertanggungjawaban kita terhadap apa yang Ia telah percayakan kepada kita. Saatnya akan datang di mana kita akan mempertanggungjawabkan kehidupan yang Ia telah karuniakan kepada kita. Inilah maksud atau arti firman dalam 1 Korintus 3:12-15:

Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

Perhatikan perbedaan di sini. Orang percaya berada di sorga berdasarkan apa yang telah dikerjakan oleh Kristus, namun untuk setiap pekerjaan yang kita lakukan dan kesetiaan kita dalam mengelola karunia-karuniaNya kepada kita, Ia akan membalasnya dengan pemberian pahala. Sekali lagi, coba simak dengan baik komentar Radmacher tentang ini:

Ketika saya menulis perkataan-perkataan ini, saya ada di hadapan Allah dalam keadaan tanpa cacat-cela dan sempurna karena Allah melihat saya melalui Yesus Kristus. Fakta ini tak dapat diganggu gugat. Tak seorangpun yang telah mengenal Yesus Kristus akan menghadap pengadilan Takhta Putih dalam Wahyu 20. Namun setiap orang percaya akan menghadap Takhta Pengadilan Kristus (Bema) dan seluruh pekerjaan (perbuatan) kita akan diadili (2 Kor. 5:10). Penting diperhatikan bahwa baik orang yang tidak bertobat maupun yang sudah bertobat akan diadili menurut pekerjaan-pekerjaan mereka. Orang yang tidak bertobat akan dihukum menurut perbuatan mereka pada Pengadilan Takhta Putih dan dalam pengadilan itu akan ditentukan tingkat hukuman kekal yang menimpanya di neraka. Demikian pula Orang yang bertobat akan dihakimi menurut pekerjaannya (perbuatannya) pada pengadilan Bema dan hasil dari pengadilan itu akan menentukan pahala yang akan diberikan kepadanya.6

Dalam Pelajaran 7 nanti, kita akan membicarakan Takhta Pengadilan Kristus lebih mendetail, namun untuk saat ini cukup bagi kita untuk mengetahui bahwa meskipun kita terjamin aman di dalam Kristus Juruselamat kita dan sorga telah menjadi bagian kita yang pasti, kita masih diberikan kesempatan untuk mengabdi dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Yang dituntut dari kita sekarang adalah sikap kedisiplinan berdasarkan kasih karunia Allah dalam mengejar kesalehan yang mengandung janji bagi kehidupan sekarang maupun hidup yang akan datang.

1 Timotius 4:7-8 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.


--------------------------------------------------------------------------------


1 Robert Lightner, Sin, The Savior, and Salvation, Thomas Nelson, Nashville, 1991, hal. 246 mengutip John MacArthur, The Gospel According to Jesus, hal. 23.

2 Charles Bell, Calvin and Scottish Theology: The Doctrine of Assurance, Handsel, Edinburg, 1985, hal. 28.

3 Earl Radmacher, The Grace Evangelical Society News, Vol. 10, No. 3, May-June 1995, hal. 1.

4 Rich Christianson, The Grace Evangelical Society News, Vol. 9, No. 1, January-February 1994, hal. 4.

5 John F. MacArthur, Jr., The Gospel According to Jesus, Zondervan, Grand Rapids, 1988, hal. 190.

6 Radmacher, Vol. 10, No. 3, hal. 1, 4.

-----------------------------------------------------------------

TUHAN YESUS MEMBERKATI SAUDARA!

Thursday, November 18, 2010

Hai Anak-Ku

Proverbs 3:11
"Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya."
See it at YouVersion.com:
http://read.ly/Prov3.11.IDBAR


Sent from my iPad


Tuesday, November 16, 2010

Akar Segala Kejahatan

1 Timothy 6:10
"Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka."
See it at YouVersion.com:
http://read.ly/1Tim6.10.IDBAR


Sent from my iPad


Saturday, July 24, 2010

Keilahian Yesus Kristus


 PENGANTAR

Orang Kristen menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Pengajaran ini sangat penting. Jika pengajaran ini benar maka kekristenan unik dan otoritatif, jika tidak maka kekristenan tidak berbeda dengan agama-agama yang lain.

Prinsip dasar apologetika kekristenan mengenai keilahian Yesus Kristus adalah :

Perjanjian Baru yang mencatat kehidupan, pengajaran, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus adalah dokumen yang dapat diandalkan (lihat artikel Keotentikan Naskah Perjanjian Baru).

Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia.

Yesus membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan dengan menggenapi nubuat(ramalan) Perjanjian Lama, dengan hidup tanpa dosa, dengan mujizat-mujizat yang Dia lakukan, dan dengan kebangkitan-Nya dari kematian.

Dengan demikian Yesus Kristus adalah Tuhan.

Dalam artikel Keotentikan Naskah Perjanjian Baru kita mempelajari bahwa naskah Perjanjian Baru dapat diandalkan secara historis. Perjanjian Baru tidak hanya berisi sejarah secara garis besar, tetapi juga terbukti akurat secara mendetil. Pendengar dan saksi mata kehidupan Yesus meneruskan kisah dari perkataan dan hal-hal yang dikerjakan Yesus. Perkataan-perkataan Yesus tidak hanya diingat tetapi juga ditulis oleh saksi mata yang dapat diandalkan (Lukas 1:1-3).

PENYELIDIKAN PERNYATAAN YESUS SEBAGAI TUHAN

Ada banyak bukti yang mengungkapkan pernyataan Yesus mengenai keilahiannya, yaitu :

Yesus menyatakan dirinya sebagai Jehovah (Tuhan dalam Perjanjian Lama)

Yesus menyatakan sebagai mesias

Yesus menerima penyembahan

Otoritas perkataan-perkataan Yesus

Yesus memerintahkan berdoa dalam nama-Nya

Yesus menyatakan diri sebagai Jehovah

Dalam Perjanjian Lama, Tuhan menyatakan nama-Nya sebagai JHWH atau Jehovah. Dalam bahasa Indonesia ditulis sebagai TUHAN (kata 'tuhan' dengan huruf besar semua). Misal dalam Keluaran 6: 2-3,

'Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN.

Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri.'

Orang Yahudi menganggap nama Jehovah (TUHAN) begitu suci, sehingga mereka tidak berani mengucapkannya. Jehovah adalah satu-satunya Tuhan, selain itu adalah berhala atau tuhan yang palsu. Jehovah adalah Tuhan yang cemburu, yang tidak akan membagikan nama maupun kemulian-Nya kepada yang lain.

Yesaya menulis,

'Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku."'(Yesaya 44:6).

'Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. '(Yesaya 42:8).

'Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain'. (Yesaya 48:11).

TUHAN(Jehovah) tidak akan membagikan nama, hormat dan kemuliaan-Nya kepada yang lain. Yang menarik adalah perkataan-perkataan Yesus dan tindakan-tindakan-Nya membuat orang Yahudi abad pertama mengambil batu menuduh Yesus menghujat(menyamakan diri-Nya dengan TUHAN).

Beberapa perkataan Yesus yang menarik dipelajari:

Yesus mengatakan, ' Akulah gembala yang baik'(Yohanes 10:11), sedangkan Perjanjian Lama mengatakan, 'TUHAN adalah gembalaku'(Mazmur 23:1).

Yesus menyatakan Dia adalah hakim atas segala bangsa (Yohanes 5:27; Matius 25:31), Perjanjian Lama mengatakan TUHAN adalah hakim segala bangsa (Yoel 3:12).

Yesus mengatakan, 'Akulah terang dunia' (Yohanes 8:12), Perjanjian Lama mengatakan ''TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu" (Yesaya 60:19).

Yesus berdoa kepada Bapa untuk berbagi kemuliaan kekal-Nya, "Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada" (Yohanes 17:5)

Yesus mengatakan Dia adalah yang pertama dan yang akhir (Wahyu 1:17), sama seperti Yehovah dalam Perjanjian Lama (Yesaya 44:6).

Pernyataan keilahian Yesus sangat jelas di Yohanes 8:58,

'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada' (Yohanes 8:58). Orang Yahudi tanpa ragu-ragu mengerti maksud perkataan ini . Mereka tahu bahwa Yesus tidak hanya menyatakan keberadaan-Nya sebelum Abraham, tetapi Yesus juga menyatakan sama dengan Tuhan. Ini menyebabkan mereka mengambil batu hendak melempari Yesus.

Dalam beberapa peristiwa Yesus menyatakan diri-Nya sama dengan Tuhan dengan cara yang lain misal dalam memberikan pengampunan dosa, suatu pekerjaan yang hanya bisa dilakukan Tuhan.

Dalam Markus 2:10-11, Yesus melakukan mujizat sekaligus memberikan pengampunan dosa:

'Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa'.

Yesus juga menyatakan bahwa Dia mempunya kuasa kehidupan, kuasa yang hanya dimiliki TUHAN saja.

'Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.' (Yohanes 5:21)

'Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.' (Yohanes 5:25)

Yesus mengatakan bahwa 'supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa' (Yohanes 5:23). Dalam kategori yang sama Yesus mendorong murid-murid-Nya, 'percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku' (Yohanes 14:1). Yesus tanpa meninggalkan keraguan, menyatakan diri-Nya sejajar dengan Allah.

Pernyataan Yesus sebagai mesias yang dijanjikan

Perjanjian Lama memberikan janji kedatangan mesias. Mesias berarti yang diurapi, seseorang yang diurapi Tuhan untuk melakukan penggenapan rencana keselamatan bagi umat manusia. Perjanjian Lama memberikan gambaran keilahian mesias. Ketika Yesus menyatakan bahwa Dia menggenapkan nubuat tentang mesias, secara langsung menyatakan keilahian-Nya.

Sebagai contoh Yesaya berbicara mengenai Mesias

'Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.' (Yesaya 9:5)

'Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"' (Yesaya 40:9)

Dalam Daniel 7:13-14 dikatakan,

'Dalam penglihatanku pada malam itu, kulihat sesuatu yang seperti manusia. Ia datang dengan dikelilingi awan lalu pergi kepada Dia yang hidup kekal dan diperkenalkan kepadanya.

Ia diberi kehormatan dan kekuasaan sebagai raja, sehingga orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya akan bertahan selama-lamanya, pemerintahannya tidak akan digulingkan'.

Ayat ini yang dikutip Yesus ketika imam besar menanyakan apakah Dia mesias.

'Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"

Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit." '(Markus 14:61-62).

Ketika Perjanjian Lama berbicara mengenai mesias, Perjanjian Lama juga berbicara mengenai keilahiannya. Ketika Yesus menyatakan Dia adalah kegenapan Perjanjian Lama mengenai mesias (Lukas 24:27,44; Matius 26:54), Yesus mengkaitkan diri-Nya sebagai Mesias yang menggenapkan apa yang telah tertulis di dalam Perjanjian Lama. Ini sekaligus menegaskan keilahian-Nya.

Yesus menerima penyembahan

Perjanjian Lama melarang penyembahan kepeda siapapun kecuali kepada Tuhan (Keluaran 20:1-5; Ulangan 5:7-9). Yesus tercatat menerima penyembahan paling sedikit sembilan kali:

Sebelum disembuhkan, seorang sakit kusta menyembah Dia (Matius 8:2).

Sebelum anaknya dibangkitkan Yesus, seorang kepala rumah ibadat menyembah Dia (Matius 9:18).

Setelah Yesus melakukan mujizat berjalan di atas air, orang-orang yang berada di dalam perahu menyembah Dia (Matius 14:33).

Sebelum anaknya yang kerasukan setan disembuhkan, seorang perempuan Kanaan menyembah Dia (Matius 15:25)

Sebelum seorang kerasukan setan disembuhkan, ia menyembah Yesus (Markus 5:6).

Seorang buta yang telah disembuhkan menyembah Yesus (Yohanes 9:38)

Anak-anak Zebedeus dan ibu mereka menyembah Yesus (Matius 20:20)

Setelah kebangkitan-Nya, murid-murid menyembah Dia (Matius 28:9)

Sebelum memberikan perintah untuk mengabarkan Injil, murid-murid menyembah Dia (Matius 28:17)

Yesus tidak menolak penyembahan, dengan demikian Yesus tidak menolak orang-orang memperlakukan Dia sebagai Tuhan, ini menyatakan keilahian-Nya.

Otoritas perkataan-perkataan Yesus

Yesus memperlakukan perkataan-perkataan-Nya sejajar dengan perkataan-perkataan Tuhan yang mempunyai otoritas.

Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28: 18-20).

Tuhan telah memberikan 10 Perintah Allah kepada Musa, tetapi Yesus menambahkan,'Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi.' (Yohanes 13:34) .

Yesus memperlakukan perkataan-perkataan-Nya sebagai perkataan yang kekal,' Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu' (Matius 24:35).

Berbicara kepada yang menolak Dia, Yesus berkata,'Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman'. (Yohanes 12:48).

Yesus mengakui mempunyai segala kuasa di sorga dan di bumi, Yesus memperlakukan perkataan-Nya sejajar dengan Firman Tuhan, perkataan-Nya kekal, perkataan-Nya akan menjadikan hakim. Siapakah yang berani melakukan hal ini kecuali Tuhan sendiri? Jelas-jelas Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan.

Yesus memerintahkan berdoa dalam nama-Nya

Yesus tidak hanya memerintahkan supaya manusia percaya kepada Dia (Yohanes 14:1) dan taat pada perintah-Nya (Yohanes 14:15), tetapi juga berdoa di dalam nama Yesus.

'Apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.' (Yohanes 14:13).

Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.' (Yohanes 14:14).

'Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.' (Yohanes 15:7)

Yesus juga menegaskan, 'Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.' (Yohanes 14:6).

Manusia manakah yang bisa dan berani menyatakan diri menjadi pengantara manusia dengan Tuhan? Hanya Yesus yang bisa dan berani menyatakan, karena dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia.

PEMBUKTIAN KEILAHIAN YESUS KRISTUS

Keilahian Yesus Kristus dibuktikan dalam:

Penggenapan nubuatan/ramalan mengenai mesias di Perjanjian Lama

Ketidakberdosaan Yesus

Mujizat-mujizat Yesus

Kebangkitan Yesus dari kematian

Penggenapan nubuatan mengenai mesias di Perjanjian Lama

Banyak sekali nubuat tentang mesias/Kristus dalam Perjanjian Lama. Berikut nubuat-nubuat yang secara jelas berbicara tentang kedatangan mesias:

Mesias akan lahir dari seorang perempuan

Nubuat: Kejadian 3:15. Penggenapan : Galatia 4:4.

Mesias akan dilahirkan dari seorang perawan

Nubuat: Yesaya 7:14. Penggenapan: Matius 1:18-25.

Mesias merupakan keturunan Abraham

Nubuat: Kejadian 12:1-3;Kejadian 22:18. Penggenapan: Matius 1:1; Galatia 3:16.

Mesias dari suku Yehuda

Nubuat: Kejadian 49:10. Penggenapan: Lukas 3:23,33; Ibrani 7:14.

Mesias merupakan keturunan Daud

Nubuat: 2 Samuel 7:12. Penggenapan: Matius 1:1,6

Mesias akan lahir di Betlehem

Nubuat: Mikha 5:1-2. Penggenapan: Matius 2:1; Lukas 2:4-7.

Mesias akan diurapi oleh Roh Kudus

Nubuat: Yesaya 11:1-2. Penggenapan: Matius 3:16,17.

Ada yang mempersiapkan jalan bagi mesias

Nubuat: Yesaya 40:3; Maleakhi 3:1. Penggenapan: Matius 3:1-3.

Mesias akan mengadakan mujizat-mujizat

Nubuat: Yesaya 35:5,6. Penggenapan: Matius 9:35

Mesias akan ditolak oleh orang Yahudi

Nubuat: Mazmur 118:22. Penggenapan: I Petrus 2:7

Mesias akan ditolak oleh kerabat-Nya sendiri

Nubuat: Yesaya 53:3. Penggenapan: Yohanes 1:10,11; Yohanes 7:5,48

Mesias akan dielu-elukan waktu menunggang keledai memasuki Yerusalem

Nubuat: Zakharia 9:9. Penggenapan: Matius 21:1-7

Mesias akan mati dengan kematian yang mengenaskan

Nubuat: Mazmur 22; Yesaya 53. Penggenapan: Matius 27.

Diam dihadapan penuduh-Nya

Nubuat: Yesaya 53:7. Penggenapan: Matius 27:12-14

Dihina

Nubuat: Mazmur 22:7,8. Penggenapan: Matius 27:31.

Dipaku tangan dan kaki-Nya.

Nubuat: Mazmur 22:17. Penggenapan: Lukas 23:33.

Disalib di antara penjahat-penjahat

Nubuat: Yesaya 53:12. Penggenapan: Matius 27:38

Lambung-Nya ditikam

Nubuat: Zakaria 12:10. Penggenapan: Yohanes 19:34

Tak ada tulang yang dipatahkan

Nubuat: Keluaran 12:46.Penggenapan: Yohanes 19:36

Jubah-Nya akan diundi

Nubuat: Mazmur 22:18. Penggenapan: Yohanes 19:23,24

Mesias menderita karena dosa kita.

Nubuat: Yesaya 53:5-6. Penggenapan: 1 Petrus 2:24

Mesias akan bangkit dari kematian

Nubuat: Mazmur 16:10.

Penggenapan: Kisah Para Rasul 2:31; Markus 16:6.

Mesias akan naik ke surga

Nubuat: Mazmur 68:19. Penggenapan: Kisah Para Rasul 1:9.

Mesias akan duduk di sebelah kanan Allah Bapa

Nubuat: Mazmur 110:1. Penggenapan: Ibrani 1:3.

Nubuat-nubuat ini ditulis ratusan tahun sebelum Yesus lahir ke dalam dunia. Tidak ada alasan bahwa nubuat-nubuat itu adalah 'tebakan yang sangat cerdas', atau 'merupakan trend kecenderungan sejarah', atau 'pikiran kreatif pembaca Alkitab'. Bahkan para kritikus sendiri mengakui bahwa nubuat-nubuat tersebut selesai ditulis lengkap 400 tahun sebelum Yesus lahir. Nubuat-nubuat tersebut secara sempurna digenapkan oleh Yesus.

Tuhan tidak pernah membuat kesalahan. Tuhan mengendalikan sejarah dan jika Tuhan membuat nubuat/ramalan lebih dari 400 tahun sebelumnya mengenai rencana keselamatan bagi manusia maka tidak ada penggenapan yang terjadi secara kebetulan, semua penggenapan yang dilakukan terjadi karena kedaulatan-Nya atas sejarah umat manusia. Jika Yesus, yang menyatakan bahwa Dia menggenapkan apa yang tertulis ratusan tahun sebelum kelahiran-Nya, dan benar-benar Yesus menggenapinya, maka diambil kesimpulan bahwa Yesus adalah mesias, Yesus adalah Tuhan.

Ketidakberdosaan Yesus

Semua orang berdosa, Tuhan dan kita mengetahui hal ini. Jika seseorang hidupnya sangat baik, sempurna, berusaha tidak berdosa sebisa mungkin, tidak membuktikan ia Tuhan. Tetapi kalau seseorang melakukan 2 hal tersebut yakni mengakui dirinya Tuhan kemudian menawarkan hidupnya yang tanpa dosa sebagai bukti, kita harus serius memperhatikannya.

Saat Pilatus mengadili Yesus, Pilatus menyimpulkan, 'Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini' (Lukas 23:4). Kepala pasukan yang melihat penyaliban Yesus mengatakan,'Sungguh, Orang ini adalah orang benar!' (Lukas 23:47). Penjahat yang disalib bersama Yesus mengatakan, 'Orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah' (Lukas 23:41).

Kesaksian yang paling penting terhadap karakter seseorang adalah dari orang terdekat. Petrus, murid yang paling dekat dengan Yesus mengatakan bahwa Kristus tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya (1 Petrus 2:22). Yohanes berkata 'Kristus adalah benar' (1 Yohanes 3:7). Rasul Paulus mengatakan ' Dia tidak mengenal dosa' (2 Korintus 5:21). Penulis kitab Ibrani berkata 'Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa' (Ibrani 4:15).

Yesus sendiri memberikan tantangan kepada lawan-lawan-Nya, 'Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?' (Yohanes 8:46).

Yesus menyatakan diri-Nya Tuhan dan membuktikannya dengan kehidupannya yang tanpa dosa, memberikan kesimpulan bahwa Yesus benar-benar Tuhan.

Mujizat-mujizat Yesus

Hidup Yesus penuh mujizat sejak awal dia berada di bumi. Dia lahir dari seorang perawan (Matius 1:18,20-21), Yesus mengubah air menjadi anggur (Yohanes 2:1-11), berjalan di atas air (Matius 14:25), melipat gandakan roti (Yohanes 6:11), memelekkan mata orang buta (Yohanes 9:7), membuat orang lumpuh bisa berjalan (Markus 2:1-12), mengusir setan (Markus 5:1-20), menyembuhkan berbagai penyakit (Matius 9:35), dan beberapa kali membangkitkan orang dari kematian (Matius 9:23-26;Lukas 7:11-17;Yohanes 11:38-44).

Ketika murid-murid Yohanes Pembaptis menanyakan kepada-Nya apakah Dia mesias, Yesus menjawab mujizatnya sebagai bukti bahwa Dia mesias:

'Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.' (Matius 11:4,5).

Mujizat-mujizat seperti ini merupakan tanda adanya persetujuan Tuhan kepada orang yang melakukan mujizat.

Mujizat-mujizat ini merupakan penggenapan dari apa yang ditulis Yesaya 700 tahun sebelum Yesus lahir ke bumi:

'Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.

Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai.'(Yesaya 35:5,6).

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya. (Yohanes 3:1-2).

Pada waktu Yesus dibaptis, muncul suatu suara dari sorga 'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.' (Matius 3:17). Ini merupakan tanda dukungan Allah Bapa terhadap pekerjaan dan keilahian Yesus.

Mujizat adalah suatu bentuk konfirmasi/persetujuan ilahi atas suatu kebenaran/pekerjaan yang dikerjakan seseorang yang diutus Tuhan. Mujizat yang dihubungkan dengan pernyataan Yesus tentang keilahian diri-Nya, mengkonfirmasi bahwa Dia benar-benar Tuhan.

Kebangkitan Yesus dari kematian

Hanya Tuhan yang hanya memberi kehidupan (Ulangan 32:39; 1 Samuel 2:6). Di sini kebangkitan Yesus dari kematian merupakan bukti adanya persetujuan dari Tuhan terhadap siapa yang diutus-Nya. Perjanjian Lama dan Yesus sendiri menubuatkan kebangkitan-Nya. Mazmur 16:10 berbicara tentang kebangkitan mesias.

Perjanjian Lama menubuatkan bahwa

1. Mesias akan datang dan mati (Yesaya 53; Mazmur 22)

2. Mesias akan memerintah selamanya( Yesaya 9:6; Daniel 2:44;).

Satu-satunya jalan supaya mesias bisa memenuhi keduanya adalah mati kemudian bangkit.

Yesus sejak awal pelayanan-Nya telah menubuatkan kebangkitan-Nya sendiri. (Yohanes 2:19,21).

Setelah pengakuan Petrus bahwa Yesus adalah Mesias, Yesus berkata

'Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.' (Markus 8:31).

Yesus mengulangi perkataan ini saat dalam perjalanan melewati Galilea (Markus 9:30-31), dan dalam perjalanan ke Yerusalem (Markus 10:32-34).

Yesus juga mengatakan 'Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali.' (Yohanes 10:18).

Kematian dan kebangkitan Yesus:

Kehilangan besar darah menyebabkan Yesus mati (Lihat artikel Apakah Yesus benar-benar mati?). Dia mempunyai 5 luka dan berada di atas kayu salib mulai jam 9 pagi (Markus 15:25) hingga jam 3 sore (Markus 15:42).

Yesus menyerahkan nyawa-Nya (Yohanes 19:30).

Ketika lambungnya ditusuk tombak keluar darah dan air (Yohanes 19:34). Secara medis membuktikan bahwa Yesus sudah mati.

Tentara Roma yang berpengalaman dalam menangani kematian menyatakan Yesus mati (Yohanes 19:33)

Pilatus memastikan bahwa Yesus mati sebelum diserahkan mayat-Nya ke Yusuf dari Arimatea.(Markus 15:42-47)

Mayat Yesus dikapani dengan kain lenan dan dibubuhi dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.(Yohanes 19:40)

Hari Minggu kubur Yesus kosong, Yesus telah bangkit (Matius 28; Markus 16;Lukas 24;Yohanes 20,21)

Penampakan Yesus setelah kebangkitan:

Kepada Maria Magdalena (Markus 16:9; Yohanes 20:11-14)

Kepada perempuan sekembalinya dari kubur (Matius 28:9,10)

Kepada Petrus (Lukas 24:34; 1 Korintus 15:5)

Kepada murid-murid di Emaus (Lukas 24:13-32)

Kepada rasul-rasul kecuali Tomas (Lukas 24:36-43;Yohanes 20:19-24)

Kepada rasul-rasul, Tomas hadir (Yohanes 20:26-29)

Kepada 7 orang di danau Tiberias (Yohanes 21:1-23)

Kepada lebih dari 500 orang percaya di bukit Galilea (1 Korintus 15:6)

Kepada Yakobus (1 Korintus 15:7)

Kepada murid-murid (Matius 28:16-20;Lukas 24:33-52;Kisah Para Rasul 1:3-12)

Saat kenaikan Yesus ke surga (Kisah Para rasul 1:3-12)

Kepada Stefanus (Kisah Para Rasul 7:55)

Kepada Paulus (Kisah Para Rasul 9:3-6; 1 Korintus 15:8)

Kepada Paulus saat di Bait Allah (Kisah Para Rasul 22:17-21;23:11)

Kepada Yohanes di pulau Patmos (Wahyu 1:9-20)

Kebangkitan Yesus secara tubuh fisik dibuktikan bahwa setelah kebangkitannya :

- Yesus dilihat lebih dari 500 orang (1 Korintus 15:6)

- Yesus menyatakan mempunyai daging dan tulang (Lukas 24:39) ,

- Yesus makan ikan (Lukas 24:42,43)

Bagi yang meragukan kebangkitan-Nya secara fisik, Yesus menantang:

'Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.' (Yohanes 20:27).

Yesus menyatakan diri-Nya Tuhan. Yesus bangkit dari kematian, ini menggenapi apa yang Dia dan Perjanjian Lama katakan. Yesus benar-benar Tuhan.

KESIMPULAN

Berdasarkan kehandalan naskah Perjanjian Baru kita memiliki catatan tentang pengajaran Yesus mengenai keilahian-Nya. Yesus menggenapi nubuat Perjanjian Lama mengenai mesias yang ditulis beratus-ratus tahun sebelum kelahiran-Nya, Yesus menerima penyembahan dari manusia, Yesus tidak berdosa, Yesus hidup penuh dengan mujizat-mujizat, dan Yesus bangkit dari kematian membuktikan bahwa Yesus adalah benar-benar Tuhan yang menjelma menjadi manusia.

Dengan jelas Yesus menyatakan diri dan membuktikan diri-Nya Tuhan.

Apakah engkau sudah menerima Yesus sebagai Tuhan?

Jika engkau belum menerima Yesus sebagai Tuhan, terimalah Dia sekarang.

Terimalah Dia sebagai Tuhan, terima juga Yesus sebagai juruselamat yang telah mati menanggung hukuman dosa yang seharusnya engkau tanggung.

Jika engkau mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, maka dosa-dosamu akan diampuni karena hukumannya sudah lunas ditanggung oleh Tuhan Yesus.

Maukah saudara?

Sumber:

Geisler, Norman L., Christian Apologetics, Baker Book House, Grand Rapids, Michigan 49516.

Josh McDowell, The New Evidence that Demands a Verdict, Thomas Nelson Publisher.

Miriam Santoso, Bibliologi - Pengantar Alkitab, Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang.

Kenneth Barker, The NIV Study Bible, Zondervan Publishing House, Grand Rapids, MI 49530, USA

Thursday, November 26, 2009

APAKAH HIDUPMU BERMAKNA DAN BAHAGIA ???


Saudaraku, Tuhan mengasihi saudara dan Dia telah sediakan hidup yang bermakna dan penuh kebahagiaan bagi saudara.

Bukan kita yang telah mengasihi Tuhan, tetapi Tuhanlah yang telah lebih dulu mengasihi kita.

Kerana begitu besar kasih Tuhan akan seluruh umat manusia, sehingga Yesus telah datang kepada kita, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak dihukum dalam Neraka, melainkan beroleh hidup yang kekal di dalam kerajaan Sorga.

Yesus berkata, "Aku datang untuk memberikan hidup yang kekal di Sorga, dan kehidupan yang bermakna dan penuh kebahagiaan di dalam dunia ini.”

Namun kerana manusia penuh dosa dan terpisah dari Tuhan, maka ia tidak dapat mengalami hidup yang bermakna dan penuh kebahagiaan.

Kitab Suci mengatakan, semua orang telah berbuat dosa dan rohaninya telah mati, kerana itu ia tidak dapat mencapai tingkat kesucian yang telah ditetapkan oleh Tuhan.

Manusia diciptakan untuk bersekutu dengan Tuhan, akan tetapi kerana kekerasan hatinya, ia memilih jalannya sendiri sehingga persekutuannya dengan Tuhan terputus.

Menurut Alkitab, kekerasan hati untuk memilih jalan sendiri dan ingin bebas dari Tuhan disebut dosa dan diwujudkan, baik dengan sikap melawan Tuhan maupun dengan sikap tidak peduli  terhadap Tuhan.

Sebab balasan bagi dosa manusia adalah hukuman kekal dalam Neraka, artinya manusia menderita dan terpisah dari Tuhan untuk selama-lamanya.

Tuhan Maha Suci, sedangkan manusia penuh dosa. Kerana itu ada satu jurang yang memisahkan antara Tuhan dan manusia yang disebut jurang dosa. Namun, walaupun demikian manusia selalu berusaha untuk mencari Tuhan dan kehidupan yang bahagia dengan usahanya sendiri, yaitu melalui perbuatan baik, beretika, beragama, filsafat dan lain-lain, namun gagal kerana dosanya.

Saudaraku, Yesus adalah jalan keselamatan yang telah ditentukan oleh Tuhan untuk pengampunan dosa manusia. Melalui Dia, saudara dapat mengalami hidup yang bermakna dan penuh kebahagiaan.

Ketika kita masih tidak sedar dan hidup di dalam dosa. Tuhan telah menunjukkan kasihNya kepada kita, melalui Yesus yang telah mengorbankan diriNya di atas kayu salib untuk mengampuni segala dosa kita.

Yesus telah wafat di salib kerana dosa kita, la dikuburkan, dan bangkit pada hari yang ketiga seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci. Kemudian la menampakkan diri kepada murid-muridNya, dan kepada lebih dari 500 pengikut-pengikutNya.

Kata Yesus, "Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorang pun yang dapat masuk ke dalam kerajaan Sorga, kalau tidak melalui Aku."

Tuhan telah menjembatani jurang dosa yang memisahkan manusia dengan DiriNya melalui Yesus yang telah mengorbankan diriNya di kayu salib bagi pengampunan segala dosa kita.

Kerana itu saudaraku, kita perlu menerima Yesus menjadi Juruselamat dan Tuhan kita, dengan berdoa mengundangNya masuk ke dalam hati kita. Dengan demikian kita dapat mengalami hidup yang bermakna dan penuh kebahagiaan.

Kitab Suci mengatakan bahwa semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa untuk menjadi milik Tuhan dan menjadi anak-anakNya, iaitu mereka yang percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus.

Kitab Suci juga mengatakan bahwa karena anugerah Tuhan, kamu diselamatkan dari hukuman Neraka oleh kerana beriman kepada Yesus. Itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Tuhan, itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan dirinya.

Yesus berkata, "Lihat, Aku berdiri di muka pintu hatimu dan mengetok, jikalau engkau mendengar suaraKu dan membukakan pintu hatimu, maka Aku akan masuk ke dalam hati dan hidupmu.

Menerima Yesus berarti berpaling dari diri sendiri kepada Tuhan, serta menyerahkan seluruh pribadi kita, yaitu akal budi, perasaan dan kemauan kita kepadaNya.

Kerana itu, tidak cukup hanya mengerti ajaran Yesus dengan akal kita saja atau menanggapinya berdasarkan perasaan semata-mata, kita perlu mengambil tindakan berdasarkan kemauan kita dengan menerima Yesus dan menyerahkan setiap segi kehidupan kita dikuasai olehNya.

Saudaraku, ada dua macam kehidupan yang mengambarkan kehidupan kita di dunia ini.

Pertama, hidup yang dikuasai oleh dirinya sendiri.

Hidupnya dikuasai oleh dirinya sendiri. Yesus berada di luar kehidupannya dan semua keinginan hatinya dikuasai oleh diri sendiri yang berakhir dengan kekacauan, kekecewaan dan ketidakbahagiaan.

Kedua, hidup yang dikuasai oleh Yesus.

Yesus yang menguasai hidupnya. Dirinya sendiri tidak mengatur hidupnya, melainkan menyerahkan seluruh hidupnya dipimpin dan dikuasai oleh Yesus. Semua keinginan hatinya dipimpin oleh Yesus dan menghasilkan hidup yang berarti dan penuh kebahagiaan.

Saudaraku, saya ingin mengajukan dua pertanyaan untuk saudara renungkan.

Pertama, kehidupan yang manakah yang menggambarkan kehidupan saudara saat ini?

Pertanyaan kedua, kehidupan yang manakah yang saudara inginkan untuk menggambarkan kehidupan saudara?

Kalau saudara memilih hidup yang dikuasai oleh Yesus, maka yang berikut ini menjelaskan bagaimana saudara dapat menerima Yesus.

Sebagai suatu tindakan kemauan, saudara dapat menerima Yesus sekarang ini juga dengan membaca doa di bawah ini dengan penuh kepercayaan, maka Yesus akan masuk ke dalam hati dan hidup saudara. Silakan saudara berdoa….

"Tuhan Yesus, saya memerlukan Engkau. Saya membuka pintu hatiku dan menerima Engkau menjadi Juruselamat dan Tuhanku. Terima kasih, kerana Engkau telah mangampuni semua dosa-dosaku. Kuasailah seluruh hidupku. Jadikanlah saya seorang pribadi yang sesuai dengan kehendakMu. Amin! "

Setelah saudara berdoa menerima Yesus melalui doa di atas tadi, maka saat ini ada lima hal yang telah terjadi di dalam hidup saudara.

1. Yesus telah berada di dalam hati dan hidup saudara.

2.Semua dosa saudara telah diampuni oleh Tuhan.

3. Saudara telah menjadi seorang anak Tuhan.

4. Saudara telah diberikan hidup yang baru.

5. Saudara telah diberikan hidup yang kekal di Sorga.

Kalau saudara telah membaca doa di atas dengan sepenuh hati untuk menerima Yesus menjadi Juruselamat dan Tuhanmu. Kirimkan e-mail kepada saya:  agape2704@yahoo.com,  saya senang mendengar kabar dari saudara.

Tuhan Yesus memberkati saudara!

        Bro  Peter

Monday, September 21, 2009

SEMUA DOSA DIAMPUNI


"Ketika seseorang percaya dan menerima Yesus menjadi juruselamat dan Tuhannya secara peribadi, pada saat itulah semua dosanya telah diampuni oleh Tuhan"

Wednesday, September 16, 2009

TELADAN-NYA


"Sebagai pengikut-pengikut Yesus, kita perlu dan harus mengikuti teladan-teladan kehidupan dan pelayananNya, dengan demikian cara hidup dan pelayanan kita semakin hari menjadi serupa denganNya dan bukan serupa dunia yang jahat ini."

Monday, September 14, 2009

DIBALIK DUKA


"Tuhan tidak pernah menyia-nyiakan setiap dukacita yang kita alami, karena dibalik duka itu, Dia pasti mencurahkan sukacita sejati yang memuaskan jiwa kita"

BERHATI PELAYAN


"Kalau kita mau mencari seorang pemimpin yang layak dan berkualitas, maka hal yang pertama-tama menjadi pertimbangan adalah kualitas hati yang siap untuk menjadi pelayan"

KEJUJURAN


"Tidak peduli siapapun kita, Tuhan menuntut kejujuran kita dalam semua tindakan dan perkataan kita"

Friday, September 11, 2009

SUMBER KEKUATAN ROHANI


"Kekuatan rohani seseorang ditentukan oleh pengetahuan yang benar tentang Firman Allah dan disertai oleh pengertian yang benar serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari"

Friday, September 4, 2009

PENGIRIM PESAN TUHAN


"Setiap orang kristen adalah pengirim-pengirim pesan Tuhan kepada mereka yang belum mengenal Yesus sebagai juruselamat dan Tuhan yang dapat mengampuni semua dosa mereka"

ONLINE HIDUP BARU


"Kemenangan yang sejati adalah ketika kita terus menerus mengonlinekan sifat-sifat Kristus dalam hidup kita dan mengofflinekan sifat-sifat lama kita"

Wednesday, September 2, 2009

PENGALAMAN MENGUATKAN


"Pengalaman-pengalaman kita menang atas berbagai masalah dimasa lalu, memberikan kita keyakinan untuk menghadapi masa depan walau apapun tantangan"

Tuesday, September 1, 2009

KEKAYAAN ABADI


"Kekayaan rohani yang kita miliki, menjadikan kita kaya di hadapanNya dan memberikan kepada kita keuntungan yang abadi"

PENGHIBURAN-NYA


"Tuhan tidak pernah mengizinkan suatu penderitaan terjadi dalam hidup kita, tanpa menyediakan penghiburan yang menguatkan dan meneguhkan hati kita"

JAWABAN BIJAKSANA


"Hati Tuhan lebih bijaksana menjawab doa-doa kita, dibandingkan dengan doa-doa kita yang serakah untuk memenuhi kepentingan diri sendiri"

PUJIAN HATI


"Pujian yang menyukakan hati Tuhan adalah pujian yang kita lantunkan bukan sekadar kata-kata, tetapi dari hati yang meluap kekaguman dan penyerahan diri kita."

ANUGERAH DAN KASIH-NYA


"Ketika hati kita menyadari anugerahNya yang tak terukur dan belas kasihNya yang tak pernah berkesudahan, maka hati kita dipenuhi dengan damai sejahteraNya."

Monday, August 31, 2009

SANG PENCIPTA


"Kepekaan hati dan perasaan kita ketika bersentuhan dengan alam semulajadi, sebenarnya pada saat itu nurani kita sedang mengarahkan kita kepada sang pencipta itu sendiri."

BERKAT MEMULIHKAN


"Ketika kita menghadapi jalan kehidupan yang nampaknya tiada jalan keluar, ketika itu kita perlu membuka mata rohani kita untuk melihat bahwa di akhir jalan itu telah tersedia berkat yang memulihkan jiwa kita."

KASIH SAYANG-NYA


"Kesabaran adalah kerelaan untuk menantikan jawapan Tuhan dan pada masa yang sama, hati kita tidak pernah meragukan kasih sayangNya."

KEMULIAAN-NYA

"Pelayanan kita sebagai orang kristen bukan mengenai persaingan, melainkan mengenai memberikan kemuliaan sepenuhnya kepada Tuhan."

Monday, July 6, 2009

KAYA TETAPI TERNYATA TIDAK BAHAGIA


1. KEMATIAN mengejut Raja Pop Michael Jackson, minggu lalu, tidak hanya masih menjadi bualan ramai sehingga ke hari ini, tetapi pada masa turut mendedahkan hakikat mereka sebagai kelompok insan yang memiliki segala-galanya - nama, populariti, kaya tetapi ternyata tidak bahagia.

2. Ya, penyanyi berusia 50 tahun itu sememangnya popular, mempunyai jutaan peminat di serata dunia tetapi di saat-saat akhir kematian, Jackson lebih dikenali sebagai insan sengsara yang bergelut dengan masalah hutang dan kesihatan. Selepas kematiannya, nilai hartanya yang tersenarai dalam wasiat mencecah lebih RM$500 juta (RM1.7 bilion) dan diletakkan di bawah Amanah Keluarga Michael Jackson untuk tiga anak, ibu dan badan kebajikan yang dirahsiakan.

3. Siapa sangka, di sebalik kehebatan aksinya di pentas, Jackson adalah insan yang kesunyian. Hati dan jiwanya lara dengan lebih banyak kisah kontroversi dirinya mengakhiri detik-detik terakhirnya. Sumber: Berita harian

4. Renungan : Di dalam hati manusia ada satu kekosongan yang tidak dapat dipuaskan oleh apapun ciptaan di dalam dunia ini, kecuali oleh Tuhan Yesus.

Saturday, June 6, 2009

KENAPA TUHAN MAU KITA SABAR DALAM PENDERITAAN?


Yakobus 5:7-11

1. Kerana Tuhan siap mem bela kita.

2. Kerana kedatangan Yesus menghapus derita.

3. Kerana Tuhan membenci dosa mengeluh.

4. Kerana Tuhan mau kita meneladani para nabi.

5. Kerana Tuhan telah menyediakan berkat berlimpah bagi kita.

Thursday, June 4, 2009

KENAPA KITA HARUS MEMPELAJARI ALKITAB?



1. Kerana Alkitab menolong kita mengenal Tuhan lebih dalam.


2. Kerana Alkitab menolong kita memahami kehendak Tuhan bagi hidup kita.

3. Kerana Alkitab adalah makanan bagi rohani kita.

4. Kerana Alkitab adalah taming kita dari serangan setan.

5. Kerana Alkitab menolong kita menjaga kesucian hidup.


Wednesday, June 3, 2009

KENAPA KASIH LEBIH TINGGI NILAINYA ?


1 Korintus 13: 1-13

1. Kerana kasih lebih unggul daripada karunia-karunia rohani.

2. Kerana kasih lebih unggul daripada pengorbanan diri dan material.

3. Kerana kasih lebih unggul dalam sifat-sifatnya.


4. Kerana kasih lebih unggul dalam keabadiannya.



KENAPA ORANG KAYA DIHUKUM OLEH TUHAN?


Kitab Yakobus 5:1-6

1. Kerana tujuan hidup si kaya hanya mengumpulkan harta semata-mata.

2. Kerana si kaya memeras orang miskin untuk kekayaannya.

3. Kerana si kaya hidup berfoya-foya dengan kekayaannya tanpa mempedulikan orang lain.

4. Kerana si kaya tidak membela kebenaran.


KENAPA KITA HARUS BERGANTUNG KEPADA TUHAN?


Kitab Yakobus 4: 13-17

1. Kerana kita tidak tahu apa yang terjadi besok.

2. Kerana kita bisa mati kapan saja.

3. Kerana Tuhan mau memberkati kita.


4. Kerana bergantung diri sendiri adalah dosa.

Friday, April 17, 2009

"JIWA KOSONG, DAHAGA PERHATIAN "

1. “Jiwa mereka kosong kerana tidak mempunyai masa untuk diri sendiri seperti relaks atau melakukan kegiatan yang diingini. Keadaan mungkin dapat dielakkan jika mereka mempunyai pegangan agama kerana jiwa dan rohani mereka terisi,” kata pakar motivasi remaja, Dr Tengku Asmadi.

2. Berikutan itu, mereka menjadikan kesempatan menemui atau lepak bersama rakan-rakan di dalam atau luar sekolah, sebagai saluran melepaskan tekanan.

3. “Keadaan bahaya apabila mereka tidak pedulikan latar belakang rakan, asalkan boleh serasi. Jika rakan yang baik, tidak mengapa, tetapi andai kawan yang digauli itu nakal, ia boleh menarik pelajar itu terjebak sama.”

4. Faktor lain, katanya, adalah disebabkan keadaan diri pelajar sebagai golongan ‘pencari perhatian.’

5. “Pelajar bukan saja golongan yang suka mencuba pelbagai perkara baru. Tetapi mereka juga dahagakan perhatian, biarpun caranya berbeza antara satu individu kepada yang lain. Bagi pelajar cerdik, masalah itu tidak timbul kerana mereka sentiasa dipuji.

6. “Tetapi bagaimana dengan pelajar yang tidak pernah dipuji guru mahu pun ibu bapa sendiri? Ini menyebabkan ada di antara sanggup melakukan perkara seperti jenayah dan seterusnya dipuji rakan dalam kumpulan itu.

7. “Jika dihukum di khalayak ramai sekali pun, ada di antaranya berasa seronok dan bangga kerana sudah mendapat perhatian pelajar lain.”

8. Katanya, perkembangan masa kini yang menyaksikan kemudahan maklumat di hujung jari, juga mendedahkan pelajar kepada pelbagai pengaruh bahaya.

9. Dr Tengku Asmadi menyifatkan usia 14 hingga 15 tahun sebagai tempoh paling kritikal kerana pelajar itu dalam proses menuju keremajaan dan mencari identiti.

10. “Apa juga pengaruh yang datang, mudah meresap masuk. Keadaan mungkin sebaliknya jika mereka mempunyai benteng pertahanan diri dan mental hasil kekuatan rohani serta asuhan ibu bapa yang baik.”

11. Bagi menangani masalah ini, beliau berkata, ia seharusnya bermula di rumah dan barulah diikuti peranan guru dan sekolah.

12. “Ibu bapa perlu sedar mereka yang menetapkan acuan dan seterusnya diisi guru dan bahan lain yang menjadi sumber rujukan pelajar. Andai acuan itu lemah, sudah pasti diri pelajar itu juga goyah dan bermasalah," katanya.

BY Dr Tengku Asmadi (PAKAR MOTIVASI REMAJA) Beritaharian.com.my

------------------------------------

Renungan

Di dalam hati manusia ada satu kekosongan yang tidak dapat dipuaskan oleh apapun ciptaan di dalam dunia ini, kecuali oleh Tuhan sendiri di dalam Yesus Kristus.

Perhatian manusia terbatas dan dapat mengecewakan, hanya perhatian Tuhan Yesus yang kekal dan sempurna.

Bagi remaja Kristian, isilah dirimu dengan ajaran-ajaran Tuhan Yesus dan buatlah kegiatan-kegiatan yang baik dan dapat memuliakan Tuhan.

Setiap kegiatan yang anda lakukan bertanyalah di dalam hati, apakah kegiatan yang saya lakukan ini Tuhan senang melihatnya?

Apakah kegiatan yang akan saya lakukan ini atau yang sedang saya lakukan ini memuliakan Tuhan?

Ingat, Tujuan anda diciptakan adalah untuk memuliakan Tuhan!!

Bro Peter