Thursday, December 14, 2006

HATI YANG ROSAK


“Ah.., berbohong itu sudah jiwa kita, biasalah kawan, jangan telampau serius bah.”

Inilah kecenderungan dari hati kita, ia berusaha menyembunyikan seluruh kebenaran dan memaksa mulut untuk mengatakan seluruh kebohongan.

Katakanlah, lidah bercabang lahir dari hati yang bercabang. Bukankah manusia merancang apa yang jahat dari dalam hatinya! Memang, kerana manusia berdosa memiliki natur hati yang suka kepada dosa.

Ada satu cerita, suatu hari, si Kalajengking mau menyeberang Sungai, lalu dia meminta pertolongan kepada si Katak, tetapi Katak berkata, “nanti kamu akan membunuh saya dengan racunmu.”

Tetapi Kalajengking berjanji tidak akan melakukan benda yang bodoh itu, lalu Katak membawa Kalajengking, di tengah Sungai Kalajangking menucukkan racunnya.

Si Katak Berkata, “kalau saya adalah kamu, saya tidak akan melakukan perkara bodoh ini, akhirnya kita berdua akan mati,”

lalu Kalajangking berkata “aku tidak dapat menahan diriku, aku adalah kalajengking.”

Barangkali, kita seperti Kalajangking itu, “mengapa berbohong? Aku tidak dapat menahan diriku, aku adalah manusia berdosa.”

Dosa telah merasuk hati manusia, dan menguasainya, sehingga manusia mengidam makanan yang bernama dosa. Inilah reality hati manusia yang telah berdosa.

Dapatkah kita keluar dari ikatan dosa ini?