
“Apakah kita bercinta sewaktu di Sekolah dulu?” Tanya jo, sambil membetulkan duduknya. “Entah tu,” kata Lis tersenyum, dalam hati Lis berkata, “ada-ada saja pertanyaannya”.
“Sebenarnya aku ada perasaan ke kamu, peribadimu, kelembutanmu, wau..bagiku, hanya waktu itu saya diamkan, aku mau fokus pelajaran, yaaa, seperti yang kau cadangkan”.
Lis, tersenyum manja, “terus terang ni, aku suka juga ke kamu, peribadimu, perhatianmu yang bersahaja, buatku kagum, but, aku ada cita-cita lain yang jauh lebih penting dari cinta. Kamu tahu...kan, aku berasal dari keluarga sederhana.”
“Jadi, waktu itu kita hanya sahabat baik...kan!” “Ya, kita hanya sahabat baik,” jawab Lis, sambil membetulkan rambutnya. “Memang, pelajaran adalah cinta kita waktu itu.
Aku masih ingat, satu kali aku mengajak kamu jalan-jalan, dalam perbualan ada pelajaran diantara kita.” “Hahahaha,” tawa Lis, sambil memandang orang di meja sebelah.
Bagi Lis dan Jo, Sewaktu Sekolah, pelajaran adalah yang terutama. Soal cinta, ditunda dulu. Persahabatan pula dijadikan kesempatan untuk saling mendorong, saling menguatkan, supaya berjaya dalam pelajaran dan mencapai cita-cita.
Bolehkah kamu jatuh cinta dengan pelajaran, sebelum kamu jatuh cinta dengan pujaan hati. Katakanlah Yes...