Manusia berdosa mengalami kerusakan total, dimana seluruh aspek dalam kehidupan manusia mengalami suatu distorsi karena itu Roh Kudus yang tinggal di dalam diri kita, orang percaya memproses pikiran, perasaan dan kemauan kita hingga mengalami penyucian yang terus-menerus.
Masalahnya adalah, apakah kita mengijinkan Roh Kudus itu sebagai tuan atas hidup kita atau sebagai tamu?
Jika sebagai tamu, Dia tidak mempunyai hak apa-apa atau sangat terbatas akibatnya kita tidak pernah mau mengijinkan Roh Kudus untuk mengubah cara berpikir dan mengarahkan perasaan kita kembali kepada Tuhan serta membawa kemauan kita takluk di bawah kehendak Tuhan.
Padahal Roh Kudus seharusnya memerintah atas pikiran, perasaan dan kemauan kita maka di dalam proses itu yang terpenting adalah relakah kita jika Roh Kudus memimpin dan mengarahkan kita kepada apa yang Tuhan mau dan membenci apa yang dibenci oleh Tuhan.
Rusdi Tanuwidjaya